Minggu, 31 Juli 2011

ceramah mualaf hindu part terakhir.wmv

ceramah mualaf hindu part 8.wmv

ceramah mualaf hindu part 6.wmv

ceramah mualaf hindu part 5.wmv

ceramah Mualaf Hindu Part 4.wmv

ceramah Mualaf Hindu Part 3.wmv

ceramah mualaf hindu part 2.wmv

Ceramah Mualaf Hindu Part 1.wmv

Kamis, 14 Juli 2011

Nasehat untuk anak-anak ku

Nak ...
Jika engkau terlanjur berbuat dosa, maka mohon ampunlah kepada Allah. Dan Ingatlah jangan sampai diulangi lagi

Sekalipun engkau datang kepada Allah membawa dosa sebesar gunung, maka engkau akan mendapati Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.

Sholat adalah tiang agama, siapa yang menunaikan sholat berarti ia telah menegakkan agama dan siapa yang melalaikannya berarti ia meruntuhkan agama.

Siapa yang menunda-nunda waktu sholat, kelak ia akan memecahkan kepalanya sendiri dengan batu sampai keduanya hancur berkeping-keping. Kemudian kepalanya utuh kembali dan seterusnya ia melakukan hal yang sama berali-kali.

Sesungguhnya sholat lima waktu itu menghapuskan dosa-dosa, laksana air membersihan kotoran

Sebaik-baik manusia adalah orang yang bebelajar Alqur'an dan mengajaran kepada orang lain

Kelak di hari kiamat, Alqur'an terbang mencari orang-orang yang gemar membacanya lalu meminta kepada Allah untuk memberikan syafaat kepada mereka, dan Allahpun memberikannya.

Menghapal Alqur'an sejak kecil membuat hati menjadi lebih bersih, terbuka menerima kebenaran dan terhindar dari sifat-sifat tercela.

Sesungguhnya syaitan akan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Albaqarah

Siapa yang enggan membaca Alqur'an, maka baginyalah rezeki yang sempit, dan esok di hari kiamat dia kan datang dalam keadaan buta

Setiap dosa akan diakhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah bagi siapa yang dikehendakiNYA, kecuali dosa mendurhakai kedua orang tua. Sesungguhnya Allah akan menyegerakan balasan kepada pelakunya di masa hidupnya.

NASEHAT TENTANG AHLAK, ADAB, ETIKA, PAKAIAN DAN AURAT

KATAKANLAH HAL YANG BENAR, SEKALIPUN KEPAHITAN YANG AKAN ENGKAU TEMUI, KARENA KEJUJURAN AKAN MEMBAWA KEBAIKAN, SEDANGKAN KEBAIKAN AKAN MEMBAWA KE SYURGA.

HINDARKAN MENGUCAPKAN KATA-KATA KEJI DAN KOTOR, SEBAB IA BAGAIKAN MEROKOK. MUDAH DIBIASAKAN TETAPI SUKAR DIHILANGKAN

MENCELA ORANG MUSLIM ITU SUATU KEFASIKAN, SEDANGKAN MEMBUNUHNYA SUATU KEKUFURAN.

HILANGKAN BIBIT KESOMBONGAN DI HATIMU WALAU SEKECIL APAPUN. SEBAB TIDAK AKAN MASUK SYURGA SESEORANG YANG ADA KESOMBONGAN DI HATINYA WALAU SEBESAR DZARRAH (ATOM)

BAHAYA LISAN

Diriwayatkan dari Nabi Muhammad s.a.w bersabda :
" Belum dinamakan lurus keimanan seseorang itu sehingga lurus pula hatinya dan belum juga dinamakan lurus hatinya itu sehingga luruslah lisannya dan tidak akan dapat masuk surga seseorang yang tetangganya itu belum dapat merasa aman dari kejahatan-kejahatannya.
(Ibnu Abiddunya dan Kharaithi)
Sahabat Mu'adz bin Jabal R.a pernah bertanya kepada Rasulullah s.a.w : Apakah kita ini juga akan diambil tindakan karena apa yang kita ucapkan itu ya Rasulullah ?" Beliaw saw menjawab
" Hai Ibnu Jabal, tidakkah manusia-manusia itu akan ditelungkupkan dengan hidungnya terlebih dahulu di neraka, melainkan karena apa yang dituai (dilakukan) oleh lidah-lidahnya.(Diriwatkan oleh Hakim dll)
Rasulullah Bersabda pula :
"Barangsiap menahan lisannya (dari kata-kata yang tidak baik), maka Allah menutup celanya dan barangsiapa mengekang kemarahannya, maka Allah melindunginya dari SiksaNYA dan barangsiapa menyatakan keuzurannya kepada Allah, maka Allah menerima pernyataan uzurnya itu. (Diriwayatkan Ibnu Abiddunya)
Sabda Rasulullah Saw: Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berkata yang baik atau berdiam saja (kalau tidak dapat berkata yang baik) 
Sekali lagi sabda Rasulullah Saw. :
Simpanlah lisanmu, kecuali untuk berkata yang baik, sebab dengan demikian itu engkau dapat mengalahkan godaan syaithan. ( Diriwayatkan Thabrani dan Ibnu Hibban )


MACAM-MACAM BAHAYA LISAN :
1. Berkata yang tidak berguna
untuk mengobatinya : hendaklah menyadari bahwa setiap nafas yang dihembuskan itu adalah pokok hartanya dan bahwa lisannya itu sebagai perangkap untuk memburu segala macam kebaikan yang dapat dilakukan,Menyia-nyiakan serta melalaikan kesempatan adalah merupakan kerugian yang sebesar-besarnya dalam hidup.
2. Berlebih-lebihan dalam berkata.
Ketahuilah  bahwa kata-kata kelebihan itu sukar untuk dibatasi, tetapi sebagai  batasan itu dapat direnungkan ayat yang ada dalam Alqur'an
" Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma'ruf atau mengadakan perdamaian diantara manusia"(QS Nisa.114)
Rasulullah Saw juga bersabda : Berbahagialah sesorang yang menahan kelebihan dari lisannya dan membelanjakan apa-apa yang kelebihan dari hartanya (Diriwayatkan oleh Baihaqi dll)
3.Bercakap-cakap dalam Kebathilan
yaitu mempercakapkan kemaksiatan seperti hal-ihwal kecabulan-kecabulan, duduk-duduk ditempat maksiat dll.
Hadist Rasulullah Saw. :
"Sebesar-besar kesalahan sesorang pada hari  kiamat ialah yang terbanyak omong kosongnya dalam hal kebathilan. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abiddunya dan Thabrani).


" Sesungguhnya seseorang itu niscaya bercakap-cakap dengan kalimat yang baik yang termasuk dalam hal-hal yang diridhoi oleh Allah, sedang ia tidak mengira bahwa apa yang dikatakannya sampai kesuatu tingkat (sesuai pahalanya), kemudian dengan ucapannya tadi dicatat untuk memperoleh keridhoan Allah sampai hari kiamat.
    Dan sesungguhnya seseorang itu niscaya bercakap-caap dengan kalimat buruk yang termasuk dalam hal-hal yang dimurkai oleh Allah, sedang ia tidak menyangka bahwa apa yang dikatakannya tadi sampai kesuatu tingkat (sesuai dengan siksanya), kemudian dengan ucapannya itu ia dicatat untuk memperoleh emurkaan Allah sampai hari kiamat." (Diriwayatkan oleh Tarmidzi)
Firman Allah SWT :
"Kita semua ini suka bercakap kosong bersama dengan orang-orang yang bercakap kosong pula (maka sampai masuk neraka Saqar) QS. Mudatstsir 45


" Maka janganlah kamu semua duduk bersama mereka itu kecuali jikalau mereka itu masuk untuk pembicaraan yang lain, Apabila kamu semua berbuat demikian, maka kamupun serupa pula dengan mereka itu. (QS Nisa 140)
4.Berbantah dan Bertengkar Lidah 






Sabtu, 09 Juli 2011

DOA-DOA KU

Ya Allah ya Tuhan kami, Kami mohon kepada Engkau Iman yang sempurna, ilmu yang memberi manfaat, rezeki yang halal, anak yang shalih dan shalihah, rumah tangga yang bahagia, usia yang berkat, doa yang mustajab, hajat yang tertunai, kesehatan yang berterusan, hutang yang terbayar, keselamatan dunia dan akhirat, Allahumma Amiin...

Ya Allah, baguskanlah untukku agamaku yang jadi pangkal urusanku, baguskan pula duniaku yang jadi tempat penghidupanku, dan baguskanlah akhiratku yang padanya tempat kembaliku nanti, jadikanlah hidupku menjadi bekal tambahan bagiku dalam segala kebaikan, serta jadikanlah mati itu pelepas segala keburukan bagiku ( HR.Muslim)

Ya Allah, izinkan aku untuk mencitaiMu melebihi segala yang ada di dunia ini. Izinkan aku mencintai orang yang mencintaiMu, Izinkan aku mencintai segala perkara yang dapat menjuruskan aku untuk mencintai-Mu.

Ya Allah, aku mohon curahan rahmat dari-Mu, yang dengannya hatiku mendapat petunjuk terkumpul segala yang bercerai, terhimpun yang terpisah, tertolak segala fitnah atas diriku, bertambah baik urusan agamaku, terpelihara segala sesutu yang jauh dariku, terangkat apa yang dekat denganku,disucikan segala perbuatanku dan dicerahkan wajahku, diberi ilham menuju petunjuk dan terpelihara dari segala sesuatu yang buruk.

    

Rabu, 06 Juli 2011

POHON BIDARA

Diposting oleh Team Ihya As-Sunnah di 11:43 PM

Daun bidara tidak hanya dimanfaatkan untuk memandikan jenazah, orang yang baru masuk Islam atau mandi haidh, tapi juga memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, di antaranya, diare, kencing manis dan malaria.

Selain itu daun bidara sangat efektif untuk membantu proses penyembuhan penyakit karena gangguan jin. Ulama Wahab bin Munabih menyarankan untuk menggunakan tujuh lembar bidara yang dihaluskan. Kemudian dilarutkan dalam air dan dibacakan ayat Kursi, surat al-Kafirun, al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas. (Boleh juga dibacakan ayat-ayat al-Qur'an lainnya) Lalu dipergunakan untuk mandi atau diminum. (lihat Mushannaf Ma'mar bin Rasyid 11/13)

BERIKUT INI CIRI-CIRI FISIK DAUN BIDARA
     
   
       

Deskripsi
Kandungan Hasil analisis di India (angka, pertama) dan di Thailand (dalam kurung) merupakan komposisi per 100 g bagian yang dapat dimakan: air 86 (71,5) g, protein 0,8 (0,7) g; lemak 0,1 (1,7) g; karbohidrat 12,8 (23,7) g; Ca 30 (30) m, P 30 (30) mg, vitamin A 70 (50) SI, vitamin C 50-150 (23) mg. Nilai energinya 230 (470) kJ/100 g. Deskripsi Berperawakan pohon atau perdu yang menyemak, tingginya mencapai kira-kira 15 m, tumbuh tegak atau menyebar dengan cabang-cabangnya yang menjuntai; letak rantingnya simpangsiur, berbulu kempa; penumpunya berduri, menyendiri dan lurus (berukuran 5-7 mm) atau berbentuk dimorfik berpasangan, cabang yang kedua lebih pendek dan melengkung, duri kadang-kadang tidak ada; pohonnya selalu hijau atau setengah meranggas. Daunnya tunggal, letaknya berselang-seling, berbentuk bundartelur-jorong sampai bundar-telur-lonjong, berukuran (2-9) cm x (1,5-5) cm, tepinya sedikit beringgit atau rata, berkilap dan tak berbulu pada lembaran sebelah atasnya, berbulu kempa yang rapat, berwarna putih pada lembaran sebelah bawahnya, dengan 3 tulang daun membujur yang nyata; tangkai daunnya 8-15 mm panjangnya. Perbungaannya muncul dari ketiak daun, berbentuk payung menggarpu, panjangnya 1-2 cm, tersusun atas 7-20 kuntum bunga; gagang perbungaan panjangnya 2-3 mm; bunganya berdiameter 2-3 mm, berwarna kekuningan, sedikit harum, gagang bunganya 3-8 mm panjangnya; daun kelopaknya bercuping 5, berbentuk delta, bagian luarnya berambut, bagian dalamnya gundul; daun mahkota 5 helai, sedikit berbentuk sudip yang cekung, terlentik; benang sarinya 5 utas; bakal buahnya beruang 2, tangkai putiknya bercabang dua, cakramnya bercuping 10 atau beralur-alur. Buahnya bertipe buah batu, berbentuk bulat sampai bulat telur, dapat mencapai ukuran 6 cm x 4 cm untuk yang dibudidayakan, dan
 umumnya jauh lebih kecil untuk yang liar; kulit buahnya halus atau kasar, berkilap, tipis tetapi liat, berwarna kekuningan sampai kemerahan atau kehitaman; daging buahnya berwarna putih, mengeripik (crisp), banyak mengandung sari buah, rasanya agak asam sampai manis, menjadi menepung pada buah yang matang penuh. Bijinya terletak dalam batok yang berbenjol dan beralur tidak beraturan, yang berisi 1-2 inti biji yang berwarna coklat.

Manfaat
 Buah bidara dari kultivar unggul dapat dimakan dalam keadaan segar, atau diperas menjadi minuman penyegar, juga dikeringawetkan, atau dibuat manisan. Di Asia Tenggara, buah yang belum matang dimakan bergara,m. Pernah dilaporkan bahwa buah bidara juga direbus dan menghasilkan sirop. Di Indonesia, daun mudanya diolah sebagai sayuran; daun-daunnya dapat pula dijadikan pakan. Di India, pohon bidara merupakan salah satu dari beberapa jenis tanaman yang digunakan untuk pemeliharaan serangga lak; ranting-ranting yang terbungkus oleh sekresi serangga itu dipungut untuk diproses menjadi sirlak. Kulit kayu dan buahnya menghasilkan bahan pewarna. Kayunya berwarna kemerahan, bertekstur halus, keras, dan tahan lama, dan digunakan sebagai kayu bubut, alat rumah tangga, dan alat-alat lain. Buah, biji, daun, kulit kayu, dan akarnya berkhasiat obat, terutama untuk membantu pencernaan dan sebagai tapal untuk luka. Di Jawa, misalnya, kulit kayunya digunakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, sedangkan di Malaysia bubur kulit kayunya dapat dimanfaatkan untuk obat sakit perut.
Syarat Tumbuh
Bidara merupakan tumbuhan yang bandel, yang dapat mengatasi suhu ekstrem dan mampu bertahan hidup pada lingkungan yang agak kering. Kualitas buahnya akan paling baik jika tumbuh pada lingkungan yang panas, di udara terbuka dan kering, tetapi hendaknya ada musim hujan untuk mendukung pertumbuhan perpanjangan dan pembungaannya, dan idealnya tanahnya memiliki cukup kelembapan sits untuk mematangkan buahnya. Jika terjadi cuaca yang buruk, pohon bidara ini akan menjadi do an. Pada habitat alaminya, curah hujan tahunannya berkisar antara 12 5 mm dan di atas 2.000 m ; suatu penelitian di India menunjukkan bahwa b berapa kultivar akan tumbuh cukup balk pada cura hujan serendah 300-400 mm per tahun. Suhu maksimumnya adalah 37-48° C, dan suhu minimumn 7-13° C, tetapi pohon bidara masih tahan terhadap embun beku yang ringan. Kisaran ketinggian tempat tumbuhnya ialah antara tepi pantai sampai kira-kira 1000 m dpl. Bidara menghendaki tanah yang cukup ringan dan dalam, tetapi pohonnya dapat pula tumbuh di lahan marginal, tanah basa, tanah asin atau sedikit asam, baik tanah ringan maupun berat, rentan terhadap kekeringan atau kadang-kadang tergenang.
  
Pedoman Budidaya
 Walaupun hampir semua pohon bidara yang dipelihara diperbanyak dengan benih, perbanyakan vegetatif makin banyak dipraktekkan, karena itulah satu-satunya cara untuk memperoleh pohon yang sifatnya sama dengan induknya. Pohonnya dapat diperbanyak melalui setek atau cangkok, tetapi penempelan atau penyambunganlah yang lebih sering dilakukan. Anakan atau benih yang seringkali diambil dari jenis-jenis Ziziphus liar yang selalu tersedia di alam, dimanfaatkan sebagai batang bawah. Masa pertumbuhan vegetatif merupakan saat untuk melaksanakan penempelan: tempelan bentuk T atau penempelan cincin merupakan cara yang dianjurkan. Penyambungan pecut (whip grafting) merupakan cara penyambungan yang dianjurkan, tetapi penyambungan penyusuan (suckle grafting), yaitu salah satu pelengkungan, sangat disukai di Thailand. Dl Asia Tenggara, jarak tanam 5-6 m dianggap perlu, tetapi di India umumnya berjarak tanam 8-9 m. Mengingat gangguan terhadap akar tunggang mungkin fatal, kadang-kadang dianjurkan untuk menyemai benih, lalu mengadakan penempelan atau penyambungan semai di tempatnya. Alternatif lainnya ialah menanam benih pada keranjang anyaman kawat yang ceper yang diletakkan di permukaan tanah, untuk memaksa pertumbuhan awal akar-akar lateralnya di lingkungan yang balk, yang diusahakan di persemaian. Mengingat adanya masalah keserasian, dianjurkan untuk melaksanakan penanaman campuran 3 kultivar.

  

Pemeliharaan
Pohon bidara yang masih muda diikatkan pada tonggak, Ialu dilakukan pemangkasan untuk memperoleh 4 atau 5 cabang penyangga yang bentuknya balk, yang segera mengisi ruangan yang tersedia; tumpang sari hanya dapat dilakukan 2 atau 3 tahun saja. Pohon asal klon dapat berbuah pada tahun kedua dan dapat menghasilkan buah yang memadai pada tahun keempat. Pohonnya terutama akan mengeluarkan bunga dari pucuk pucuk -baru, dan hendaknya dipangkas untuk meyakinkan bahwa pucuk-pucuk ini memiliki kesuburan yang memadai untuk menghasilkan buah yang berukuran baik dengan kualitas yang baik pula. Dl India, pohon bidara berbuah lebat dan teratur, oleh karena itu cabang-cabang penghasil buah akan cepat sekali menjadi tua, sehingga lambat-laun harus segera dipangkas; tindakan ini juga menghindari terlalu rapatnya tajuk pohon dan mendorong kesuburan pucuk. Saat yang paling baik untuk pemangkasan ialah setelah panen, terutama jika pohon itu meluruhkan daun-daunnya, seperti terjadi di India. Di India, petani bidara memupuk dengan pupuk kandang setelah pertumbuhan vegetatif berlangsung, dan pupuk nitrogen diberikan sebagai pupuk pelengkap pada saat pembentukan buah. Tanaman yang sedang berbuah tidak boleh mengalami kekurangan air, dan walaupun pohon bidara berakar dalam sekali, kebun buah bidara ini dipelihara bersih dan diberikan pengairan teknis jika hujan musim muson tidak mencukupi.

Hama dan Penyakit
Lalat buah merupakan penyebab utama kerusakan tanaman bidara, sayangnya serangga ini mempunyai kesenangan pada kultivar yang sama dengan yang disenangi orang. Kerusakan oleh serangga penggerek buah, ulat pemakan daun, 'weevils', kutu loncat, dan kutu bubuk juga telah dilaporkan. Penyakit embun tepung dapat menjadi demikian berbahaya, yang dapat menggugurkan daun dan bakal-bakal buah, namun penyakit ini telah dapat dikendalikan dengan baik. Penyakitpenyakit yang kurang berbahaya adalah busuk coklat dan bercak daun.

Panen dan Pasca Panen
Panen Buah-buah bidara tidak dapat matang serentak, jadi diperlukan pemetikan 4 kali atau lebih untuk menuntaskan panen. Buah yang diambil masih mentah akan menjadi berbau tidak enak, kecuali jika matang benar, dan buah yang terlalu matang akan kehilangan daya tarik warnanya dan teksturnya akan keriput. Di Thailand, buah bidara tersedia di pasaran dari bulan Agustus sampai Februari; di Filipina, musim buah jatuh dari bulan November sampai Februari. Penanganan pasca panen Buah bidara tidak mudah rusak, dapat ditangani dengan balk dan daya tahan tumpuknya sekitar satu minggu. Penyimpanan suhu dingin dapat memperpanjang musim pemasokan buah selama 1 bulan atau Iebih.